PT RPN bersama Holding PTPN dan PASPI Gelar Seminar Nasional : Bahas Masa Depan dan Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045

 PT RPN bersama Holding PTPN dan PASPI Gelar Seminar Nasional : Bahas Masa Depan dan Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045

13 Mar, 2025

PT RPN bersama Holding PTPN dan PASPI Gelar Seminar Nasional : Bahas Masa Depan dan Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta, 24 Februari 2025 - PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) bersama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menegaskan komitmennya dalam penguatan industri kelapa sawit sebagai sektor strategis dalam perekonomian nasional melalui  Seminar Nasional bertema “Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Senin, (24/02/2025).

Seminar ini bertujuan untuk menyoroti kontribusi kelapa sawit  dalam sektor agribisnis serta upaya peningkatan pendapatan nasional dari 5% menjadi 8% per tahun sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. Berbagai pemangku kepentingan di industri kelapa sawit turut hadir, termasuk perwakilan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan lembaga riset. Diskusi dalam seminar ini berfokus pada strategi dan kebijakan yang diperlukan guna memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Acara tersebut dihadiri oleh moderator dan sejumlah narasumber, antara lain Musdhalifah Machmud (Kemenko Perekonomian), Dwi Sutoro (Direktur Pemasaran Holding PTPN), Delima Hasri Azahari (Ketua Umum GPPI), Bungaran Saragih (PASPI), Puspita Suryaningtyas (Kementerian PPN/Bappenas), Tungkot Sipayung (Direktur Eksekutif PASPI), Iman Yani Harahap, (Direktur PT RPN), Hariyadi (Rumah Sawit Indonesia), Dodik Ridho Nurrochmat (IPB University), Sri Raharjo (Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi, UGM), dan Pranoto Hadi Raharjo (Direktur PT LPP Agro Nusantara).

 

Seminar ini diawali dengan sambutan dari Bungaran Saragih, selaku Dewan Pembina PASPI (Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute), yang menyampaikan dan menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Kelapa sawit memiliki peran strategis dalam membangun Indonesia, menjadi penyumbang bisnis terbesar dalam lima tahun ke depan. Dengan hilirisasi pertanian yang dipimpin oleh sawit, pertumbuhan 8% bukan sekadar mimpi. Produktivitas benih terus meningkat, dan sawit tumbuh secara berkelanjutan. Reforestasi serta pemanfaatan hutan dan kebun sawit tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi bangsa," ungkap Bungaran.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap, menekankan pentingnya peningkatan produktivitas kelapa sawit serta tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan dukungan dari berbagai pihak, PT RPN berupaya mendorong transformasi industri sawit yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi ekonomi nasional.

"Peningkatan produktivitas sawit krusial untuk Indonesia Emas 2045. Tantangan lahan, pupuk, dan tenaga kerja perlu diatasi dengan intensifikasi, mekanisasi, serta peremajaan sawit. PT RPN merekomendasikan action plan mencakup produksi dan produktivitas CPO (Crude Palm Oil), bauran mandatory, serta penguatan konsumsi CPO untuk biodiese,." jelas Iman.

Sejalan dengan Program Strategis PTPN, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, pada paparannya menyampaikan bahwa industri kelapa sawit memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, tantangan seperti keberlanjutan lingkungan dan tata kelola industri yang lebih efisien tetap menjadi perhatian utama.

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat peran industri sawit nasional melalui optimalisasi produktivitas, hilirisasi produk, serta peningkatan daya saing di pasar global. Upaya ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial," ujar Dwi.

Saat ini PT RPN telah menjalankan beberapa strategi peningkatan produktivitas yang akan terus dilakukan. Dari aspek agronomi, pemuliaan dan akan melakukan pengembangan benih unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim, meningkatan praktik GAP dan pengelolaan lahan secara berkelanjutan, dan efisiensi efektivitas pemupukan melalui penerapan berbagai teknologi.

Di sisi teknologi pertanian dan inovasi digital, RPN juga melakukan pemanfaatan teknologi sensor dan IoT untuk pemantauan kesehatan tanaman dan manajemen hara berbasis presisi, penggunaan drone dan citra satelit dalam pemetaan dan pemantauan kebun secara real-time, hingga penerapan mekanisasi perkebunan untuk efektivitas dan efisiensi pekerjaan.

Dari sisi keberlanjutan, kami terus berupaya melakukan pencegahan degradasi tanah dan perbaikan kualitas tanah melalui konsep kesehatan tanah dengan permanfaatan produk samping, penerapan praktik kultur teknis yang ramah lingkungan, sampai dengan implementasi sertifikasi keberlanjutan (ISPO, RSPO),” ungkap Iman.

 

Setelah sesi talkshow, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang memperdalam pembahasan mengenai strategi peningkatan produktivitas kelapa sawit dan penguatan kebijakan industri untuk mencapai keberlanjutan sektor ini. Sesi ini memungkinkan para peserta untuk bertukar pandangan serta merumuskan langkah yang dapat diterapkan dalam industri kelapa sawit ke depan bukan hanya kepada industri kelapa sawit melainkan juga untuk Pemerintah.

PT RPN berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam penguatan industri kelapa sawit, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif.

 

---

 

Keterangan Lebih Lanjut

Divisi Sekretariat Perusahaan

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: 0811-1380-3523

Email: rpn@rpn.co.id

 

Share Article:

Previous Post Next Post

Other News