TERTARIK MEMPELAJARI KELAPA SAWIT, MAHASISWA ASING AUSTRALIA DAN AMERIKA KUNJUNGI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

TERTARIK MEMPELAJARI KELAPA SAWIT, MAHASISWA ASING AUSTRALIA DAN AMERIKA KUNJUNGI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

11 Jul, 2019

TERTARIK MEMPELAJARI KELAPA SAWIT, MAHASISWA ASING AUSTRALIA DAN AMERIKA KUNJUNGI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

Sebagai pusat unggulan di bidang perkelapasawitan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) tidak hanya memenuhi kebutuhan informasi untuk seluruh stakeholders industri minyak sawit, tetapi juga menjadi sumber referensi untuk dunia pendidikan secara global. Selain melalui publikasi dan media lainnya, informasi mengenai kelapa sawit juga dapat diperoleh melalui kunjungan ke PPKS. Seperti yang dilakukan oleh setidaknya 30 mahasiswa berasal dari University of Sydney, Michigan University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas (UNAND), dan Universitas Sumatera Utara (USU) pada Selasa, 2 Juli 2019. Para mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi, di antaranya bidang pertanian, peternakan, ilmu lingkungan, dan geografi. Kunjungan mereka ke Indonesia dalam program New Colombo Plan dari Pemerintah Australia. Salah satu agenda Indonesia fieldtrip dalam program tersebut adalah mengunjungi PPKS Medan dalam rangka studi banding perkebunan di Indonesia, termasuk kelapa sawit. 

 

Mahasiswa asing mendengarkan penjelasan tentang Milestones PPKS di Galeri Riset Kelapa Sawit

 

Kunjungan mahasiswa asing di PPKS Medan disambut dengan berbagai kegiatan, dimulai dengan general lecture mengenai isu terkini terkait kelapa sawit oleh Dr. Bandung Sahari – anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Kemudian dilanjutkan presentasi “Research to Support Oil Palm Sustainability” dari Dr. Suroso Rahutomo, Peneliti Imu Tanah dan Agronomi sekaligus Kepala Bagian Penelitian PPKS. Setelah itu, para mahasiswa diajak berkeliling di Galeri Riset Kelapa Sawit milik PPKS, dan dilanjutkan dengan workshop di Oil Palm Science Techno Park (OPSTP). Selama ini, mahasiswa asing tersebut hanya mendengar black campaign dan semua sisi negatif  kelapa sawit. Setelah mengunjungi PPKS, mereka menyadari bahwa semua isu tersebut tidak terbukti kebenarannya. Bahkan para mahasiswa antusias terhadap regulasi pemerintah mengenai sustainability kelapa sawit, khususnya di perkebunan smallholders, dengan tetap menjaga ekosistem kebun dan sekitarnya. Mereka bahkan tidak setuju minyak kelapa sawit dijual dengan harga yang relatif murah setelah mengetahui proses untuk menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas tidaklah mudah. Selain PPKS Medan, mereka juga mengunjungi PPKS Marihat untuk melihat kegiatan utama di pembibitan dan kebun induk kelapa sawit milik PPKS secara langsung. Mereka juga mempelajari proses produksi kecambah kelapa sawit. James, salah satu mahasiswa yang mendalami entomologi, menunjukkan ketertarikannya terhadap Ganoderma, jamur penyebab penyakit pada kelapa sawit yang belum dapat dikendalikan. Oleh karena itu, para mahasiswa berharap PPKS dapat bekerja sama dengan universitas untuk mengadakan riset bersama di masa depan.  

 

Mahasiswa asing belajar proses merontokkan berondolan kelapa sawit di Unit Persiapan Benih, Divisi Produksi Marihat

Share Article:

Previous Post Next Post

Other News