BIONEENSIS, PUPUK HAYATI PRODUKSI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

BIONEENSIS, PUPUK HAYATI PRODUKSI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

11 Feb, 2020

BIONEENSIS, PUPUK HAYATI PRODUKSI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

Pemupukan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Meskipun demikian, proses pemupukan meraup biaya pemeliharaan tertinggi. Hal ini menyebabkan ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mencoba mengurangi dosis pupuk tanpa tambahan bahan alternatif, menunda pemupukan, bahkan tidak memupuk sama sekali. Akibatnya, degradasi kesuburan dan kesehatan tanah terjadi. Tanaman juga lebih rentan terhadap penyakit dan target produktivitas tidak tercapai. Akan tetapi, penggunaan pupuk anorganik 100% juga berdampak pada berkurangnya kesuburan tanah. Untuk itu, pemberian pupuk anorganik perlu diminimalkan. Penggunaan pupuk anorganik yang disertai dengan pupuk hayati sebagai pelengkap dan penyeimbang akan memperoleh hasil pemupukan yang optimal.

 

Aplikasi Bioneensis pada kebun percobaan PPKS

 

Mengetahui hal tersebut, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah meresmikan plant dan produksi pupuk hayati Bioneensis sejak 2019. Bioneensis merupakan hasil inovasi riset peneliti PPKS dalam rangka meningkatkan produktivitas kelapa sawit secara berkelanjutan. Upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit yang berkelanjutan hendaknya dimulai dengan memperbaiki kesehatan tanah. Keunggulan Bioneensis adalah kemudahan aplikasi di lapangan, memiliki daya adaptasi tinggi pada berbagai kondisi pH tanah (4-11), dan durasi penyimpanan yang cukup panjang, serta aman dalam pemakaian. Beberapa manfaat aplikasi Bioneensis telah dibuktikan melalui hasil riset, di antaranya dapat meningkatkan penyerapan hara N dan P tanaman bawang dan bibit kelapa sawit, dapat meningkatkan bahan organik tanah hingga 80% dan populasi bakteri hingga 1000x lipat (meningkatkan kesehatan tanah), dan membuat pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan penggunaan 100% pupuk anorganik. Bioneensis mengandung bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, dan bakteri penghasil IAA yang mampu meningkatkan efisiensi pemupukan anorganik hingga 50%. Selain meningkatkan pendapatan petani atau pelaku usaha pertanian, penggunaan Bioneensis sebagai pupuk hayati juga akan menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin keberlanjutan usaha perkelapasawitan Indonesia.

Share Article:

Previous Post Next Post

Other News