POTENSI PEMANFAATAN PRODUK SAMPING PABRIK PELET BIOMASSA SAWIT UNTUK PUPUK

POTENSI PEMANFAATAN PRODUK SAMPING  PABRIK PELET BIOMASSA SAWIT UNTUK PUPUK

10 May, 2019

POTENSI PEMANFAATAN PRODUK SAMPING PABRIK PELET BIOMASSA SAWIT UNTUK PUPUK

Ketersediaan sumber daya energi yang semakin menipis menjadi topik hangat saat ini.  Pemerintah di berbagai belahan dunia mulai mewajibkan negaranya untuk mengonversi pembangkitnya dengan sumber daya terbarukan (renewable energy), termasuk Jepang. Menurut Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Jepang akan  mengkonversi pembangkitnya menjadi renewable energy  ecara keseluruhan pada 2050. Oleh karena itu, Jepang membutuhkan biomassa yang bisa di-supply secara berkelanjutan dengan biaya yang stabil untuk jangka panjang. Salah satu perusahaan Jepang, PT PTEC (Palm Tree Energy Conversion)  Research and Development, tertarik untuk mengonversi biomassa dari tanaman kelapa sawit, menjadi sumber energi yang terbarukan. Untuk pengetahuan lebih dalam mengenai energi terbarukan dari kelapa sawit, maka PT PTEC mengutus perwakilannya, Masanori Yoshikawa, M. Yusuf S Lubis, Yasufumi Suwaki, dan Tetsuya Yasuhara, untuk melakukan audiensi dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) pada Senin, 29 April 2019.

 

Peneliti PPKS, Dr. Erwinsyah, sedang melakukan presentasi di depan perwakilan PT PTEC

 

PTEC merupakan anak perusahaan dari TESS (Total Energy Saving & Solution) Engineering, yang fokus untuk mengembangkan bahan bakar dari produk sampingan limbah sawit untuk pembangkit listrik. Produk sampingan dari kelapa sawit yang menjadi perhatian PT PTEC saat ini adalah batang kelapa sawit dan tandan kosong. Di Indonesia, kedua produk sampingan ini dijadikan sebagai bahan baku pelet. Di Jepang, material ini digunakan sebagai bahan bakar boiler.  Masanori Yoshikawa menyatakan, meski Jepang mampu memproduksi sendiri, tetapi masih belum mampu mencukupi kebutuhan pelet kayu dalam negeri. Oleh karena itu, PT PTEC berusaha mencari pasokan batang kelapa sawit dan tandan kosong di  Indonesia. Dalam memperoleh biomassa yang berkualitas baik, maka batang kelapa sawit dan tandan kosong ini harus diberi pre-treatment untuk menurunkan kandungan kalium, sehingga produk akhir dapat memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Tetsuya Yasuhara menambahkan, meski pun sekarang PT PTEC fokus di pembuatan pelet, tetapi recovery kalium dari limbah dalam proses pembuatan pellet ini sangat diperlukan agar diperoleh produk baru yang mempunyai nilai ekonomi seperti pupuk. PPKS menyambut baik usulan tersebut, dan berharap bisa melanjutkan audiensi ini ke dalam kerja sama lebih lanjut di masa mendatang.  

Share Article:

Previous Post Next Post

Other News