SEKRETARIAT CPOPC GALANG KEKUATAN BERSAMA STAKEHOLDER INDUSTRI MINYAK SAWIT UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

SEKRETARIAT CPOPC GALANG KEKUATAN BERSAMA STAKEHOLDER INDUSTRI MINYAK SAWIT UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

05 Nov, 2019

SEKRETARIAT CPOPC GALANG KEKUATAN BERSAMA STAKEHOLDER INDUSTRI MINYAK SAWIT UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Sekretariat Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) atau dewan negara-negara penghasil minyak sawit mengadakan pertemuan dengan stakeholder palm oil di kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) pada Senin, 14 Oktober 2019. Pertemuan ini membahas perkembangan kelapa sawit terkini dan sosialisasi fungsi sekretariat CPOPC, sekaligus pemberitahuan informasi konferensi POSDOC (Palm Oil Supply and Demand Outlook Conference) yang dilaksanakan di Malaysia pada 22 Oktober 2019. CPOPC merupakan organisasi negara-negara penghasil minyak sawit yang dibentuk sejak 21 November 2015 dan mulai efektif per Juni 2017. Saat ini, CPOPC beranggotakan Indonesia dan Malaysia, 2 negara produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Kolombia diprioritaskan menjadi calon anggota CPOPC berikutnya yang diharapkan semakin memperkuat kampanye positif minyak sawit di pasar global.

 

Luncheon meeting Deputi Direktur Eksekutif CPOPC dengan para stakeholders

 

CPOPC fokus pada program yang menawarkan cara terbaik mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dan efek berganda di negara-negara produsen CPO. Selama periode 2017-2019, CPOPC sudah melakukan beberapa program, di antaranya mempromosikan CPO secara global dan menanggapi hambatan perdagangan dan kampanye anti kelapa sawit. Direktur Keberlanjutan dan Pengembangan Petani Kecil CPOPC, Dr. Witjaksana Darmosarkoro menyatakan, kerja sama seluruh stakeholder diperlukan untuk mem-counter black campaign yang menjadi tantangan saat ini. Beliau berharap, hasil riset peneliti PPKS dapat digunakan sebagai “amunisi” dalam diskusi dengan Uni Eropa. Tak lupa pula, kolaborasi dengan instansi lain, seperti CIRAD dan Wageningen University, juga dapat menunjang hasil riset yang mampu membuktikan black campaign itu tidak benar. Kebijakan di dalam negeri pun perlu diperbaiki dengan cara memperkuat implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Kajian komprehensif mengenai strategi pencapaian SDGs juga perlu segera disusun. Keterlibatan stakeholder termasuk pekebun rakyat diharapkan mampu menciptakan pembangunan berkelanjutan di industri minyak sawit.

 

Penulis: CMD

Share Article:

Previous Post Next Post

Other News